Sewamobiljogjalepaskunci.id – Israel Serang Qatar, Israel melancarkan serangan udara mendadak ke Doha (Qatar) pada 2 September 2025 — menargetkan pimpinan Hamas saat negosiasi damai tengah berlangsung.
Latar Belakang & Kronologi Singkat Israel Serang Qatar
Pada hari Selasa, 2 September 2025, Israel melancarkan sebuah serangan udara mendadak ke Doha, ibukota Qatar. Serangan ini menargetkan lokasi pertemuan pimpinan Hamas yang tengah membahas proposal gencatan senjata demi perdamaian di Gaza. Beberapa ledakan terdengar menggema di kawasan Leqtaifiya, dekat lokasi perumahan yang telah lama dijaga ketat oleh pasukan keamanan Qatar.
Target dan Korban
Israel menyatakan bahwa serangan tersebut bertujuan mengganggu jalannya koordinasi pimpinan Hamas, tatkala mereka mendiskusikan proposal gencatan senjata yang diinisiasi oleh Amerika Serikat. Hamas kemudian melaporkan bahwa lima anggotanya tewas, termasuk anak dari Khalil al-Hayya, tokoh senior Hamas, serta seorang petugas keamanan Qatar yang berada di lokasi. Hingga kini, pimpinan tertinggi seperti Khalil al-Hayya dan Khaled Mashal berhasil selamat dari serangan.
Reaksi Internasional tentang Israel Serang Qatar
Beberapa negara dan pemimpin dunia mengecam keras aksi Israel Serang Qatar ini:
- Qatar menyebut serangan tersebut sebagai “teror negara” dan menegaskan haknya untuk membalas dari seluruh wilayah—serta mengecam bahwa serangan terjadi saat negosiasi damai sedang berlangsung.
- Jerman menyatakan tindakan tersebut “tidak bisa diterima” karena melanggar kedaulatan Qatar dan dapat menggagalkan upaya gencatan senjata.
- Rusia menuding serangan ini sebagai pelanggaran serius terhadap Piagam PBB dan menuntut penahanan eskalasi.
- China juga mengutuk serangan ini sebagai ancaman stabilitas dan menuntut penurunan ketegangan di kawasan.
- India melalui Perdana Menterinya, Narendra Modi, menilai serangan sebagai pelanggaran kedaulatan dan menyerukan pendekatan diplomatik serta dialog.
- Inggris, melalui PM Keir Starmer, juga mengutuk serangan tersebut dan menyatakan pentingnya penghentian konflik serta bantuan kemanusiaan.
- Hezbollah, sebagai kelompok sayap di Lebanon, memberikan peringatan kepada negara-negara Teluk bahwa mereka bisa menjadi target berikutnya jika Israel berhasil mengalahkan militan.
Dampak Liputan Mediatis dan Politik
Serangan Israel ini dipandang sebagai eskalasi serius dalam konflik Israel–Hamas. Medan operasi kini merentang hingga Doha, menjadikan Qatar sebagai zona konflik yang sebelumnya relatif aman. Banyak diplomasi internasional yang dalam tekanan berat karena gencatan senjata yang sedang dinegosiasikan kini terguncang oleh serangan ini.
Presiden AS Donald Trump mengaku tidak senang atas Israel Serang Qatar ini dan menjanjikan akan memberikan pernyataan resmi. Ia juga menekankan serangan tersebut tidak sejalan dengan kepentingan AS dan Israel.
Analisis Geopolitik
Serangan ini menandai pelanggaran serius terhadap norma internasional dan kedaulatan Qatar, serta menjadi ancaman terhadap statush sebagai mediator gencatan senjata di wilayah konflik. Ini berpotensi menyulut ketegangan baru di antara negara-negara Teluk, sekaligus merusak upaya diplomasi AS untuk memperluas kesepakatan damai Timur Tengah.
Penutup & Pandangan Mendatang
Insiden ini menjadi titik balik dalam konflik yang telah berlangsung lama. Proses gencatan senjata kini terancam bubar, dan hubungan diplomatik Israel—terutama dengan Qatar—telah mengalami guncangan tajam. Negosiasi internasional yang tengah berlangsung kini memerlukan langkah baru agar situasi tidak berkembang menjadi perang yang lebih luas. Langkah diplomatik dan de-eskalasi menjadi sangat krusial di fase selanjutnya.