Donald Trump Klaim India Tawarkan Tarif Nol untuk Produk AS

Sewamobiljogjalepaskunci.id – Donald Trump mengklaim India telah menawarkan tarif nol untuk barang Amerika, menyoroti ketegangan perdagangan dan reaksi New Delhi yang masih tersirat.

Latar Belakang: Krisis Perdagangan AS–India 2025

Pada tahun 2025, hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan India memasuki fase tegang. Pemerintah Donald Trump memberlakukan tarif “resiprokal” hingga total 50 % terhadap barang impor India sebagai respon atas kebijakan energi dan hubungan India dengan Rusia. Langkah ini memicu kekhawatiran soal warisan hubungan bilateral yang telah dibangun selama dekade.

Klaim Trump: India Tawarkan Tarif Nol?

Pada 1 September 2025, dalam pernyataan di platform Truth Social, Donald Trump menyatakan bahwa India “menawarkan untuk memangkas tarif mereka menjadi nol.” Ia mengkritik bahwa keputusan tersebut terlambat: “They have now offered to cut their tariffs to nothing, but it’s getting late. They should have done so years ago.”

Pernyataan serupa juga dilaporkan oleh media seperti South China Morning Post dan Reuters, yang menegaskan bahwa Donald Trump menyebut hubungan dagang AS–India “one‑sided” dan India memberikan tawaran tarif nol terhadap produk AS.

Respons dan Skeptisisme

India hingga saat ini belum memberi tanggapan resmi terhadap klaim Trump. Reaksi publik dari New Delhi cenderung menetapkan bahwa negosiasi harus saling menguntungkan, tanpa menegaskan adanya penawaran tarif nol.

Para pengamat menilai bahwa klaim seperti ini bisa jadi lebih bernuansa politis daripada faktual. Pada Mei 2025 sebelumnya, Trump pernah menyatakan India menawarkan tarif “nyaris nol” pada konteks negosiasi tertentu—namun detail lebih jelas tidak diungkap, dan New Delhi menyebut pernyataan itu “prematur”.

Konteks Lebih Luas: Proses Negosiasi dan Tantangan

Sejak awal tahun, AS dan India tengah menjalin pembicaraan perdagangan bilateral, dengan target ambisius berupa peningkatan nilai perdagangan hingga USD 500 miliar pada 2030. Dalam usaha meredakan ketegangan, India sempat memangkas tarif pada barang seperti sepeda motor dan wiski, serta menunjukkan kesediaan untuk meningkatkan impor energi dan peralatan pertahanan dari AS.

Namun, tekanan domestik di India—khususnya dari sektor pertanian dan industri—serta kekhawatiran soal kedaulatan ekonomi, menyulitkan pemberian konsesi tarif besar secara drastis.

Dampak dan Implikasi Strategis

Klaim Trump ini muncul di tengah SCO Summit, di mana PM Modi terlihat berdekatan dengan pemimpin China dan Rusia, mencerminkan dinamika multipolar dalam diplomasi India. Pengamat menyoroti bahwa jika benar India menawarkan tarif nol, hal itu merupakan perubahan besar dalam kebijakan proteksionisnya.

Namun, ketidaksesuaian antara klaim Trump dan kenyataan negosiasi menambah ketidakpastian di antara pelaku pasar dan analis strategi. Action politik semacam ini bisa mengurangi kepercayaan bilateral dan mendorong India memperkuat aliansinya dengan negara lain seperti China atau blok BRICS.


Kesimpulan

Donald Trump mengklaim bahwa India telah menawarkan tarif nol untuk barang AS, namun tanggapan dari pemerintah India masih minim dan skeptisisme tetap tinggi. Negosiasi perdagangan tetap kompleks, dipengaruhi oleh tujuan ekonomi, tekanan domestik, dan dinamika geopolitik. Di tengah klaim dramatis, yang pasti adalah bahwa kepercayaan dan bukti otentik menjadi faktor kunci ke depan.

Mungkin Anda Menyukai