Raja Thailand Lantik Anutin Charnvirakul Jadi Perdana Menteri Baru

Sewamobiljogjalepaskunci.id – Raja Maha Vajiralongkorn resmi melantik Anutin Charnvirakul sebagai Perdana Menteri Thailand pada 7 September 2025, menandai era politik baru.

Pendahuluan

Pada 7 September 2025, Raja Maha Vajiralongkorn secara resmi melantik Anutin Charnvirakul sebagai Perdana Menteri Thailand yang baru. Pelantikan ini dilakukan setelah Anutin Charnvirakul dipilih oleh parlemen dan mendapat restu kerajaan, menandai babak baru dalam sejarah politik Thailand yang tengah bergolak.

Latar Belakang Politik Anutin

Anutin Charnvirakul adalah tokoh senior Partai Bhumjaithai yang dikenal luas berkat perannya dalam melegalkan ganja pada tahun 2022 saat menjabat sebagai Menteri Kesehatan. Dalam karier politiknya, ia pernah menjadi Wakil Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri hingga mengundurkan diri pada Juni 2025.

Sebagai sosok pragmatis dan oportunis politik, Anutin memiliki hobi yang unik—dari bermain saxofon, menjadi pilot, hingga memasak. Ia juga keturunan keluarga kaya konstruksi dan politisi penuh nama, menjadikannya figur multifaset di panggung Thailand.

Proses Pemilihan dan Restu Kerajaan

Setelah pemakzulan Perdana Menteri sebelumnya, Paetongtarn Shinawatra, oleh Mahkamah Konstitusi karena kasus kebocoran rekaman percakapan sensitif, proses politik dipenuhi ketidakpastian.

Anutin kemudian berhasil menggalang dukungan parlemen dengan meraih 311 suara—jauh melebihi mayoritas yang dibutuhkan.

Pada hari Minggu, 7 September 2025, dalam sebuah upacara di markas besar Partai Bhumjaithai, Sekretaris DPR membacakan perintah kerajaan yang melantik Anutin sebagai PM.

Koalisi dan Janji Politik

Anutin membentuk pemerintahan yang secara formal disebut minority coalition government, dengan dukungan “confidence and supply” dari Partai People’s Party, meskipun partai tersebut tetap berada di luar kabinet. Kesepakatan koalisi termasuk janji untuk menggelar pemilu baru dalam jangka waktu empat bulan dan lakukan kemungkinan referendum tentang reformasi konstitusi.

Susunan Kabinet dan Agenda Awal Pemerintahan

Pada 6 September 2025, Anutin menunjuk sejumlah teknokrat senior untuk memimpin kementerian penting sebagai sinyal stabilisasi ekonomi dan politik. Di antaranya adalah Ekniti Nitithanprapas (Keuangan), Auttapol Rerkpiboon (Energi), dan Sihasak Phuangketkeow (Luar Negeri).

Langkah ini diambil untuk membangun kepercayaan publik dan pemulihan ekonomi di tengah tekanan politik dan ketegangan regional.

Tantangan dan Dinamika Politik Kini


Anutin merupakan PM ketiga dalam waktu dua tahun terakhir, menunjukkan tingginya tingkat instabilitas politik Thailand. Sementara partai pro-reform seperti People’s Party memberi dukungan bersyarat, masih banyak keraguan terhadap komitmen Anutin terhadap perubahan sistemik yang inklusif dan demokratis.

Selain itu, bekas pengaruh dinasti Shinawatra sedikit banyak tetap difokuskan publik, meskipun pengaruh mereka di lembaga kekuasaan sedang menurun.

Signifikansi Pelantikan dan Pandangan Ke Depan

Pelantikan Anutin menegaskan peran simbolik kerajaan dalam politik Thailand sebagai fasilitator legitimasi. Jika berhasil melaksanakan janji pemilu dan reformasi konstitusi, era pemerintahan Anutin bisa dianggap sebagai titik transisi menuju reformasi yang lebih besar. Namun, jika gagal memenuhi konsensus politik, pemerintahannya berisiko muncul lagi turbulensi baru.


Kesimpulan

Pelantikan Anutin Charnvirakul oleh Raja Maha Vajiralongkorn pada 7 September 2025 menandai fase baru dalam politik Thailand yang kacau. Anutin mengambil alih jabatan setelah meraih dukungan parlemen dan mendapatkan restu kerajaan. Pemerintahannya akan menjadi pemerintahan minoritas yang harus menjaga konsensus reformasi dan pemilu cepat. Seluruh mata kini tertuju pada apakah ia mampu menyeimbangkan stabilitas dan perubahan di tengah lanskap politik yang rapuh.

Mungkin Anda Menyukai