Sewamobiljogjalepaskunci.id – Kepsek Prabumulih SMP Negeri 1, Roni Ardiansyah, tidak jadi dipecat setelah ajudan Presiden turun tangan dan menyelesaikan isu secara damai.
Prabumulih, 2025 — Kisruh seputar pencopotan Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah, yang sempat viral beberapa hari terakhir akhirnya berakhir dengan keputusan damai. Meski sempat ramai diberitakan bahwa Roni akan dipecat karena teguran terhadap anak pejabat, tindakan lebih lanjut diambil agar kasus ini tidak memperburuk situasi. Ajudan Presiden Prabowo Subianto, Rizky Irmansyah, ikut turun tangan dalam menyikapi isu ini.
BACA JUGA : Djamari Chaniago Diisukan Jadi Menko Polkam: Fakta & Implikasi
Kronologi Kasus Kepsek Prabumulih
- Kehebohan bermula saat Roni Ardiansyah Kepsek Prabumulih diduga menegur siswa yang juga anak pejabat karena mengendarai mobil ke area sekolah, yang dianggap melanggar aturan sekolah.
- Peristiwa ini kemudian viral lewat video perpisahan siswa terhadap Roni Kepsek Prabumulih, yang dianggap akan dimutasi/pindah tugas. Dalam video itu, terlihat siswa menangis dan memeluk sang Kepsek Prabumulih sebagai bentuk dukungan.
- Sejumlah pihak kemudian mengaitkan pemindahan/mutasi tersebut dengan tegurannya terhadap siswa pejabat, walau pihak sekolah dan pemerintah daerah membantah kaitan langsung dengan isu pejabat.
Ajudan Presiden Turun Tangan
- Rizky Irmansyah, yang merupakan ajudan Presiden Prabowo Subianto, memantau perkembangan kasus ini secara langsung melalui media sosial dan jaringan komunikasi terkait.
- Dari tindakannya, diketahui bahwa ada komunikasi intens untuk memastikan kebenaran dan keadilan.
- Berdasarkan hasil komunikasi, Roni dan satpam sekolah yang juga terdampak ikut dipulihkan statusnya, dan diputuskan bahwa Roni tidak akan dimutasi atau dipecat.
Bantahan dan Klarifikasi Pemerintah Setempat
Wali Kota Prabumulih, H. Arlan, memberi klarifikasi bahwa tidak ada pemecatan atau mutasi terhadap Roni berdasarkan teguran terhadap siswa pejabat. Ia menyebut bahwa banyak kabar yang beredar adalah hoaks atau salah interpretasi. Pemerintah setempat juga menyatakan bahwa anaknya tidak membawa mobil ke sekolah sebagaimana yang diklaim di sebagian isu yang beredar.
Dampak Sosial dan Reaksi Publik
- Video viral yang menggambarkan siswa yang sangat emosional menunjukkan bahwa kepsek Prabumulih tersebut memiliki kedekatan emosional dan kepercayaan dari murid-muridnya. Banyak orang tua dan warga sekolah menunjukkan dukungan terhadap Roni.
- Masyarakat mengkritisi bagaimana birokrasi pendidikan terkadang terjebak dalam isu kekuasaan atau posisi jika kepentingan pejabat bercampur. Kesadaran publik terhadap transparansi dan etika dalam pendidikan ikut meningkat.
- Berbagai organisasi dan pihak-pihak pegiat pendidikan juga memperhatikan bahwa kepala sekolah sebaiknya mendapat perlindungan hukum dan aturan yang jelas dalam melaksanakan tugasnya, terutama saat menegakkan peraturan sekolah.
Pelajaran dan Implikasi
- Pentingnya Penegakan Aturan Sekolah dengan Tegas dan Adil
Kepala sekolah memiliki tugas untuk menegakkan aturan agar disiplin dan lingkungan belajar tetap kondusif. Namun dalam pelaksanaannya perlu adil dan tidak diskriminatif. - Perlunya Komunikasi yang Baik Antar Stakeholder
Kasus ini mengajarkan bahwa sebelum mengambil keputusan besar seperti mutasi atau pemberhentian, harus ada dialog yang jelas antara pemerintahan daerah, sekolah, orang tua siswa, dan pihak-pihak lain agar tidak muncul miskomunikasi. - Peran Pengawasan Publik dan Media
Viralitas kasus memberikan tekanan positif agar transparansi dijaga. Media sosial dan publik bisa menjadi mekanisme kontrol terhadap kebijakan yang diputuskan secara sepihak. - Keterlibatan Tokoh Berpengaruh
Turunnya ajudan presiden dalam kasus ini memegang peran penting sebagai katalis untuk peninjauan kembali kebijakan, meskipun dalam sistem pemerintahan semestinya mekanisme resmi yang mengatur hal tersebut lebih dulu. - Menjaga Kepercayaan Masyarakat Terhadap Lembaga Pendidikan
Sekolah sebagai institusi pendidikan harus dilihat sebagai tempat yang adil dan aman, bukan tempat konflik kepentingan. Keputusan yang adil akan memperkuat kepercayaan orang tua, siswa, dan masyarakat terhadap lembaga pendidikan.
Kesimpulan
Kasus kepsek SMPN 1 Prabumulih yang semula dianggap akan dipecat ini menjadi pelajaran penting tentang bagaimana sistem birokrasi, kepemimpinan sekolah, dan etika publik saling berkaitan. Keputusan damai yang membatalkan pemecatan menunjukkan bahwa konflik bisa diselesaikan melalui dialog dan pengawasan publik.
Roni Ardiansyah Kepsek Prabumulih dikembalikan ke posisinya, sementara isu terkait mutasi dan pemecatan dibantah. Masyarakat mengharapkan ke depan kejadian serupa tidak terulang, dengan aturan yang jelas, komunikasi terbuka, dan tindak lanjut yang transparan.