Sewamobiljogjalepaskunci.id – Media internasional di Marseille menyoroti kematian Affan Kurniawan saat demo di Indonesia, menilai kasus ini mencederai demokrasi dan hak asasi manusia.
Kematian Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang tewas dalam kericuhan demonstrasi di Indonesia, tidak hanya mengguncang masyarakat dalam negeri tetapi juga menjadi perhatian dunia internasional. Salah satu sorotan datang dari media dan kelompok masyarakat sipil di Marseille, Prancis, yang menilai kasus ini sebagai bentuk pelanggaran serius terhadap nilai demokrasi dan hak asasi manusia.
Latar Belakang Tragedi Affan Kurniawan
Affan Kurniawan meninggal dunia setelah tertabrak kendaraan taktis aparat saat aksi unjuk rasa besar di depan Gedung DPR RI pada akhir Agustus 2025. Peristiwa ini sontak memicu gelombang duka dan kemarahan publik, terutama karena Affan bukan bagian dari massa aksi melainkan hanya sedang melintas untuk bekerja.
Tragedi ini kemudian menjadi simbol dari keresahan rakyat terhadap tindakan represif aparat dalam menangani demonstrasi. Di dalam negeri, banyak aktivis, organisasi buruh, dan mahasiswa yang menuntut keadilan serta pertanggungjawaban penuh dari pihak berwenang.
Sorotan dari Marseille
Media di Marseille mengangkat peristiwa ini dengan menekankan dua hal: perlindungan hak sipil dan citra demokrasi Indonesia di mata dunia. Mereka menilai bahwa jatuhnya korban jiwa sipil dalam aksi protes adalah tanda lemahnya perlindungan hak asasi manusia.
Selain media, sejumlah organisasi HAM di Marseille juga mengeluarkan pernyataan keprihatinan. Mereka menuntut agar pemerintah Indonesia segera melakukan investigasi transparan dan memberikan keadilan kepada keluarga korban. Sorotan ini memperlihatkan bahwa isu nasional Indonesia kini telah menjadi perhatian global, khususnya di Eropa.
Dampak Terhadap Citra Indonesia
Kematian Affan yang diberitakan hingga ke luar negeri, termasuk Marseille, menunjukkan bagaimana isu ini meluas ke ranah diplomasi internasional. Indonesia yang selama ini dikenal sebagai negara demokratis kini berada di bawah sorotan tajam mengenai praktik perlindungan kebebasan berpendapat dan hak asasi manusia.
Sorotan media asing juga dapat memengaruhi kepercayaan dunia internasional terhadap stabilitas politik dan keamanan di Indonesia. Hal ini pada akhirnya bisa berdampak pada sektor investasi dan hubungan diplomatik dengan negara lain.
Reaksi Publik di Dalam Negeri
Di Indonesia sendiri, masyarakat terus menuntut kejelasan penyelidikan kasus Affan. Demonstrasi lanjutan terjadi di beberapa kota besar, dengan seruan agar aparat yang terlibat segera dihukum sesuai hukum yang berlaku.
Ketua DPR RI, Puan Maharani, sempat menyampaikan permintaan maaf dan mendorong agar tragedi ini dijadikan pelajaran penting untuk memperbaiki mekanisme pengamanan demonstrasi. Sementara itu, Komnas HAM serta berbagai organisasi masyarakat sipil menegaskan perlunya investigasi independen.
Harapan untuk Keadilan
Sorotan dari Marseille memperkuat tuntutan publik di dalam negeri. Dunia internasional kini ikut menaruh perhatian, sehingga pemerintah Indonesia menghadapi tekanan ganda: dari masyarakat sendiri dan dari pengamat internasional.
Harapannya, tragedi Affan Kurniawan dapat menjadi momentum evaluasi serius bagi negara untuk:
- Meningkatkan profesionalisme aparat keamanan dalam mengelola aksi massa.
- Menjamin perlindungan warga sipil agar tidak lagi menjadi korban salah sasaran.
- Menegakkan transparansi hukum demi mengembalikan kepercayaan masyarakat.
- Menunjukkan komitmen pada nilai demokrasi di mata dunia internasional.
Kesimpulan
Sorotan media dan organisasi HAM di Marseille terhadap kematian Affan Kurniawan membuktikan bahwa tragedi ini bukan hanya menjadi persoalan domestik, melainkan juga telah menjadi isu global. Indonesia dituntut untuk memberikan keadilan bagi korban sekaligus memperbaiki citra demokrasi di mata internasional.
Dengan adanya perhatian internasional, pemerintah diharapkan tidak bisa lagi menunda langkah nyata untuk memastikan tragedi serupa tidak terjadi lagi di masa depan.