IHSG Menurun Imbas Aksi Demo: Dampak, Respons, dan Prospek

Sewamobiljogjalepaskunci.id – IHSG menurun tajam seiring eskalasi aksi demonstrasi, jeblok hingga 2 %, meski fundamental pasar tetap kuat dan BI lakukan stabilisasi.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan koreksi tajam akibat aksi demonstrasi yang berlangsung di Jakarta dan beberapa daerah. Penurunan ini memicu kekhawatiran mengenai stabilitas pasar modal dan persepsi investor terhadap kondisi politik.


1. Tekanan di Bursa: IHSG menurun secara Signifikan

Pada perdagangan Jumat, 29 Agustus 2025, IHSG tercatat anjlok sekitar 2,27 % atau sekitar 180 poin, menurun ke kisaran 7.771 pada sesi pertama perdagangan. Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyebut langsung bahwa pelemahan ini dikarenakan “imbas demo” yang berlangsung selama beberapa hari terakhir.


2. Mekanisme Pasar & Stabilitas Terjaga

Meskipun pasar tampak bergolak, Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan bahwa fundamental pasar modal tetap kuat dan apa yang terjadi merupakan dinamika wajar dalam bentuk technical correction. Menurut Direktur Pengembangan BEI, dinamika ini wajar, dan kinerja jangka panjang masih terlihat positif mengingat jumlah investor yang terus bertambah sepanjang tahun ini.


3. Bank Indonesia Bergerak: Stabilitas Nilai Tukar

Sementara itu, Rupiah melemah hampir 1 %, menyentuh titik terlemah sejak awal Agustus, yaitu sekitar Rp16.475 per USD. Sebagai respons, Bank Indonesia telah melakukan intervensi di pasar spot dan NDF, serta melakukan pembelian surat berharga negara (SBN) guna menjaga nilai tukar dan menenangkan pasar.


4. Volume Transaksi dan Kapitalisasi Pasar

Meski terjadi penurunan IHSG, transaksi harian tetap tinggi. Hingga akhir pekan, IHSG masih mencatatkan kenaikan sekitar 3,8 % sejak awal bulan, dengan volume perdagangan dan frekuensi transaksi yang sangat kuat. Ini menunjukkan bahwa meski ada sentimen negatif sementara, aktivitas pasar tetap tinggi dan optimisme investor masih terlihat.


5. Implikasi dan Pelajaran yang Muncul

  • Stabilitas Fundamental: Koreksi IHSG lebih dilandasi kekhawatiran politis daripada ketidakmampuan ekonomi. BEI menyakinkan bahwa kondisi makro masih solid.
  • Pasar Responsif Terhadap Isu Politik: Demonstrasi dapat memicu reaksi tajam di pasar modal, terutama saat menghadirkan ketidakpastian kebijakan.
  • Langkah Mitigasi Efektif: Intervensi cepat BI dan BEI menunjukkan sinergi yang efektif dalam meredam gejolak pasar.
  • Optimisme Jangka Panjang Terjaga: Data investor yang meningkat dan pencapaian IHSG bulan ini menjadi indikasi bahwa kepercayaan terhadap pasar modal masih solid.


6. Kesimpulan

Penurunan IHSG hingga lebih dari 2 % adalah reaksi pasar terhadap ketidakpastian politik yang dipicu oleh aksi demonstrasi. Namun, respons cepat dari otoritas keuangan—baik regulasi maupun intervensi pasar—mampu meredam potensi dampak lebih lanjut. Volatilitas adalah bagian alamiah dari pasar keuangan, namun fundamental Indonesia masih kuat, dan kepercayaan investor dalam jangka panjang tetap bertahan.

Mungkin Anda Menyukai